Beberapa
mahasiswa memiliki kegiatan lain selain berkuliah, mulai dari UKM (Unit
kegiatan mahasiswa) hingga bekerja paruh waktu atau merintis usaha kecil
kecilan.
Let
me talk about it. Kuliah sambil bekerja. Sejak semester 4, saya berada dalam
posisi ini dan kakak saya sudah 2 tahun mendahului saya di posisi itu.
Saya
akan berbicara tentang sudut pandang. Beberapa teman beranggapan bahwa bekerja
sambil kuliah itu asik, bisa dapat uang sendiri. bener sih, tapi itu cuma ada
di satu sisi aja.
Kuliah
sambil bekerja itu melelahkan. Kok bisa? Karena kita punya kewajiban tambahan
yang harus dipenuhi dan pastinya itu butuh tenaga. Ketika teman-teman lain bisa langsung pulang ke kosan atau ke rumah setelah kelas, kita harus kerja. ketika
temen-temen lain bisa nongkrong sepulang kuliah, sedangkan kita harus kerja.
masih yakin mau kuliah sambil kerja?
Kuliah
sambil kerja itu harus bisa bagi waktu. Bagi waktu antara kelas, kerja, kerja
kelompok, ngerjakan tugas, istirahat, dan lain sebagainya, belum lagi kalau
kalian join organisasi atau ukm disaat yang sama. Kadang harus ada salah satu
yang direlakan.
Saya
pernah ada di kondisi ketika saya harus kerja, kuliah, dan organisasi. Sangat sangat
melelahkan baik fisik maupun psikis. Ngerasain yang namanya nggak punya libur,
yang lain libur aku nggak. Ngelobi temen temen supaya kerja kelompoknya di
lokasi yang deket dengan lokasi organisasi, yang berarti di area kampus dan
bukan di kosan temen yang jaraknya jauh kalau ditempuh pakai kaki ditambah lagi
saya adalah pejalan kaki dan pengguna transportasi umum. Bahkan terkadang
merasa bersalah karena harus ijin terlambat datang bekerja dan ijin pulang
lebih awal kepada teman teman. Beruntung saya memiliki teman teman yang mau maklum walaupun tidak
semuanya mau memaklumi.
Pada
tahun berikutnya, saya memutuskan untuk berhenti dari organisasi. Pikiran saya
saat itu adalah, cukup pengalaman organisasi selama hampir 3 tahun. Biarkan pekerjaan
saya yang memenangkan posisi kedua setelah kewajiban kuliah. Lagipula kalau
kerja saya dapat uang, organisasi justru saya mengeluarkan uang. Pekerjaan
semakin menjadi dan kuliahpun tak mau kalah ditambah dengan praktikum. Jam tidur
terkuras dan tenaga sudah pasti dikuras juga. Lelah? Pasti, tapi setidaknya
saya dapat pengalaman dan uang untuk bayar kuliah tentunya.
Merelakan
waktu berlibur untuk bekerja adalah hal yang biasa dan bisa dibilang resiko.
Oiya,
beberapa bilang "enak kalau kerja dapat uang", iya memang dapat uang. "Enak, kamu
kuliah udah bisa punya penghasilan, pasti uangmu banyak". Kamu salah, sejak
kerja saya nggak dapat uang jajan dari orang tua. Saya biayai uang jajan saya
sendiri, uang pulsa dan paket data, uang praktikum, uang KKN, buku, dan
lain sebagainya termasuk pakaian dan sepatu. Uang spp? Mengandalkan uang
beasiswa ditambah dengan uang tabungan dari gaji yang tersisih setiap bulannya.
Saat
ini tepat tahun ke 2 saya kuliah sambil bekerja. Alhamdulilah saya banyak
berkembang termasuk berat badan yang ikut nambah. Saya bekerja di perusahaan
kecil yang semuanya masih dikelola secara mandiri dan pendapat karyawan
terkadang diikutkan dalam pengambilan keputusan contohnya keputusan memilih
hari libur. Saya belajar banyak hal yang sebidang dengan perkuliahan saya,
seperti penanganan krisis, complain, memberikan keterangan tentang suatu
keadaan yang bila salah jawab bisa jadi boomerang, dan lain sebagainya termasuk
ilmu pengelolaan sumber daya manusia.
Tekadang
masih terngiang di dalam diri saya. saya ingin seperti mereka yang bisa ikut
organisasi dan ukm dengan bebas tanpa beban. Berlibur dengan bebas tanpa
beban kewajiban lain.
Tapi
sebagian dari mereka ingin menjadi saya yang merasakan nikmatnya bekerja.
Komentar
Posting Komentar