Aku sempat berbincang dengan salah satu teman di
aplikasi whatsapp. Sampai pada satu titik, temanku bertanya tentang kegiatanku baca
buku. Buku yang baru saja selesai aku baca adalah buku karya Michael J. Loiser dengan
judul Law of Attraction. Dia tanya, isinya seperti apa?, dan seketika itu aku
bingung bagaimana menjelaskan sebuah arti dari hukum ketertarikan. Aku memahami
maksud dari Law of Attraction but it’s hard for me to explain about it. Jadilah
kali ini kita bahas tentang hukum ketertarikan saja.
Buku ini sebenarnya sudah ada dari tahun 2007, yaaa sekitar
13-14 tahun lalu. Aku pinjam buku ini dari pakde dengan tanda tangan tahun
2008. Jadi, dikeluargaku punya kebiasaan ngasih tanggal beli di buku, gatau
kenapa.
Why do i decided to read this book after years padahal aku
nggak pernah tertarik untuk baca buku yang menurutku agak kaku dan sulit untuk
dipahami karena dia adalah salah satu buku terjemahan (setahuku begitu). Baca
buku terjemahan itu kadang lebih rumit karena ada beberapa perbedaan frasa atau
kata, jadi seringnya terkesan kaku. Walaupun sebenarnya baca buku versi bahasa
inggrisnya juga kadang perlu lebih banyak usaha untuk memahami bahasa asing.
Jadi, beberapa waktu lalu aku buka facebook untuk liat
halamanku ini isinya apa aja sih? Dulu di smp dan sma kan suka banget ngasih
kiriman di dinding teman. Semacam menggali aib sendiri setelah bertahun tahun. Hahaha..
Sampailah aku pada sebuah kiriman bertanda yang berisi obrolan meja makan bertopik
Law of Attraction. Kita biasanya bilang ini sidang meja makan, saat itu peserta
sidang ada aku, kakak, mbak ita, dan bude. Disanalah sering terjadi
perbincangan sersan (serius-santai) seperti bicara pacar, skripsi, kehidupan
sekolah, dan hal hal lain yang dibahas secara santai tapi mendalam. Yaa,
walaupun kadang tegang sendiri dan deg degan kayak lagi sidang skripsi. Hahaha
Buku ini lebih ke arah memberikan contoh daripada definisi
hukum ketertarikan. Pernah nggak sih kalian lagi ngobrolin makanan tiba tiba
yang jual lewat, atau lagi ngomongin orang trus si orang yang lagi diomongin
langsung dateng? Itu adalah contoh hukum ketertarikan. Kita mengeluarkan energi
yang bisa menarik sesuatu yang ada di pikiran kita. Ketika kita membahas
tentang orang yang lagi kita gosipkan, secara nggak langsung kita fokus dan
mengumpulkan energi atas keberadaan orang tersebut. Sehingga energi kita
menarik orang tersebut untuk hadir bersama kita.
Lalu kita diajak untuk mempraktikkan Law of Attraction ini
di kehidupan sehari-hari, entah itu tentang karir, keseharian, pendidikan, hubungan,
dan lain sebagainya. Buku ini juga membahas tentang kenapa kita sebaiknya
menghindari kata “tidak”, “nggak”, “bukan”, dan berbagai kata berkonotasi
negatif lainnya. Bagaimana kata-kata yang kita gunakan sehari-hari bisa
mempengaruhi hukum ketertarikan.
Ada beberapa tahapan yang harus dilalui untuk mempraktikkan
Law of Attraction. Mulai dari menulis semua hal yang kita benci dan menulisnya
kembali dengan kalimat positif sesuai harapan kita. Contohnya saja, “Saya tidak
suka kalau saya harus lembur setiap hari” bisa diganti dengan kata “Saya suka pulang
tepat waktu”. Kita diajak untuk menuliskan hal hal apa saja yang membuat kira
kurang nyaman dan memahami keinginan kira yang sesungguhnya.
Menyelesaikan membaca buku Law of Attraction membutuhkan waktu
beberapa hari jika diiringi dengan praktik-praktik yang disarankan untuk kita
coba. Berusaha untuk bergerak dengan tempo yang seimbang tanpa perlu tergesa-gesa.
Kalau kita baca beberapa ulasan di internet, praktik law of attraction di buku
ini hampir sama dengan metode yang ada di buku Secret. Akan tetapi, saya tidak
bisa berkomentar banyak tentang kesamaan dan perbedaan buku ini, karena saya
belum membaca buku Secret yang disebutkan netizen diinternet.
Kalau kalian punya saran buku untuk dibaca, tulis komentar
di bawah ya..
Komentar
Posting Komentar