Langsung ke konten utama

My (dream) Holiday

Libur adalah salah satu hal yang paling ditunggu-tunggu oleh semua orang. Why? karena liburan menjadi momen untuk berkumpul bersama keluarga dan melepaskan segala rutinitas yang ada. Setiap orang memiliki rencana atau keinginannya masing-masing. Ada yang lebih memilih tinggal dirumah, berlibur ke luar kota bahkan luar pulau, reuni dengan teman lama dan masih banyak lagi. Nah, di tahun 2015 ini, apa sih rencana liburan kalian?
Liburan pertama di tahun 2015, I have going nowhere, just stay at home.
  
Aku punya sebuah impian yang sudah ada sejak bertahun lamanya. Aku ingin pergi ke Australia. Mengunjungi satu persatu negara bagian dan berpetualang, sendirian. Ya, aku punya impian untuk pergi traveling sendirian. Trus kalau udah sampai Australia mau kemana aja?. Berawal dari Sydney Opera House. Sebuah tempat yang menjadi ikon dari kota Sydney.

Selanjutnya, aku ingin mengunjungi Perth, katanya disana banyak hutan. Hahaha, bukan berarti aku mau ke hutan sendirian. Aku rasa tidak ada salahnya berkunjung ke Perth.
The Great Barrier Reef, letaknya di dekat Queensland. Sepetahuanku, di sana merupakan daerah pelestarian terumbu karang. Di Indonesia juga ada sih, di Bunaken dan Raja Ampat,.Ada lagi Ayers Rock, katanya sih ini bagian dari UNESCO. 
Berkunjung ke museum-museum yang ada di Australia juga bukan hal yang buruk. Aku suka museum, apalagi yang berhubungan dengan kesenian. Aku juga bercita-cita untuk kuliah di Australia.
Next, bertemu salju. Sebagai penghuni daerah tropis, nggak ada yang namanya salju. Salju hanya bisa dinikmati dari layar kaca. Yaaa, sebagaimana mereka yang tinggal di daerah dingin dan ingin pergi ke daerah tropis. Last, pulau Tasmania. Nama pulau ini mengingatkanku pada sebuah cartoon Tasmania devil. Aku belum tahu apa yang akan aku lakukan di sana, tapi boleh lah. Selalu ada hal menarik ditempat baru.
Sebenarnya Indonesia nggak kalah keren kok, banyak tempat yang bisa dikunjungi, seperti Raja Ampat, Bunaken, Pulau Sempu, Bali, Lombok, Jogja. Selain itu, stay dirumah juga bisa dijadikan liburan kan?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Baca Bukunya: Law of Attraction

  Aku sempat berbincang dengan salah satu teman di aplikasi whatsapp. Sampai pada satu titik, temanku bertanya tentang kegiatanku baca buku. Buku yang baru saja selesai aku baca adalah buku karya Michael J. Loiser dengan judul Law of Attraction. Dia tanya, isinya seperti apa?, dan seketika itu aku bingung bagaimana menjelaskan sebuah arti dari hukum ketertarikan. Aku memahami maksud dari Law of Attraction but it’s hard for me to explain about it. Jadilah kali ini kita bahas tentang hukum ketertarikan saja. Buku ini sebenarnya sudah ada dari tahun 2007, yaaa sekitar 13-14 tahun lalu. Aku pinjam buku ini dari pakde dengan tanda tangan tahun 2008. Jadi, dikeluargaku punya kebiasaan ngasih tanggal beli di buku, gatau kenapa. Why do i decided to read this book after years padahal aku nggak pernah tertarik untuk baca buku yang menurutku agak kaku dan sulit untuk dipahami karena dia adalah salah satu buku terjemahan (setahuku begitu). Baca buku terjemahan itu kadang lebih rumit karena...

Dear My Foreign Friends

I'm sorry, I was busy to finish the program but forget to having fun. I'm sorry that i didn't really know you. We spend a lot of time but i was busy on working. I know that i was too focus on the result. I may not good on expressing my feeling, but i want to know you more than this. I was jealous to those who easy to get along with you, but i am happy to know you. I'll remember you, even you may forget me someday.

What do i do after graduated from university

Pertama. Lega dan bingung saat dinyatakan lulus dari universitas. Lega karena berhasil menyelesaikan kewajiban kuliah dijurusan yang kupilih secara acak tanpa niatan untuk melanjutkan dan justru terjebak karena janji yang kubuat saat awal perkuliahan. Sedikit flashback, jurusan ilmu komunikasi adalah jurusan yang aku pilih secara mendadak di ruang pendaftaran. Kukira aku akan diterima di tempat lain dan nggak akan melanjutkan kuliah disana, ternyata salah. Aku berjanji pada diriku sendiri jika ip semester 1 ku diatas 3.5, aku akan bertahan sampai lulus dan mengurungkan niat untuk mendaftar di kampus lain tahun berikutnya. Nilai semesterku saat itu malah 3.98, aku sempat mem'bathin' "kok nggak sekalian 4 aja sih. nanggung amat kalo ngasih tau harus bertahan". Eehh,, tapi jangan tanya ya ip semester selanjutnya berapa, kayak flying fox.  Kedua, bingung karena merasa nggak punya tujuan. Muncul pertanyaan aku harus apa? Harus bagaimana? Aku mau apa setelah lulus? mau ke...